Posts Subscribe to InFoGauLComments

facebook Facebook

Asal Usul Batu Opal

Crystals Minerals Gemstones Fossils Rocks 1
Crystals Minerals Gemstones Fossils Rocks 1
Opal di Indonesia disebut dengan KALIMAYA, penghasil opal terbesar adalah Australia, Penghasil opal Indonesia adalah Provinsi Banten. Opal (SiO2H2O) adalah bentuk amorphous dari silikat kwarsa dalam golongan mineraloid, dan bukan batu mineral. Dari Berat totalnya, sebesar 3% hingga 21% adalah air, tetapi umumnya hanya antara 6% hingga 10%. Opal terbentuk pada suhu yang relatif rendah dan ada di retakan setiap jenis batuan, secara umum ditemukan bersamaan dengan limonit, batu pasir, riolit, marl dan basal. 97% pasokan opal dunia berasal dari Australia yang merupakan batu nasionalnya.
Crystals Minerals Gemstones Fossils Rocks 2
Crystals Minerals Gemstones Fossils Rocks 2
Struktur opal membuatnya mampu menyebarkan cahaya; tergantung kondisi tempat terbentuknya yang membuatnya dapat memunculkan berbagai warna. Warna opal bervariasi mulai dari jernih (bening) sampai putih, abu-abu, merah, jingga, kuning, hijau, biru, magenta, mawar, slat, zaitun, cokelat, dan hitam. Dari warna-warna tersebut, merah dan hitam adalah yang paling langka, sementara putih dan hijau sangat umum. Opal juga bervariasi dalam kepadatan optiknya mulai dari opaque (tidak tembus cahaya) hingga semi-transparan.
Crystals Minerals Gemstones Fossils Rocks 3
Crystals Minerals Gemstones Fossils Rocks 3
Bagaimana opal terbentuk, menurut geologi?
Penjelasan sederhananya adalah opal terbentuk dari larutan silikon-dioksida dan air. Saat air mengalir ke dalam bumi, air ini membawa silika dari batu pasir, dan membawa larutan yang kaya akan silika ke dalam retakan batuan dan terjebak di dalamnya akibat lipatan bumi atau pelapukan fosil. Pada saat air yang membawa silika tersebut habis akan meninggalkan cadangan (deposit) silika, hal ini terjadi berulang-ulang selama jutaan tahun hingga opal terbentuk.
Penjelasan lengkap:
Kadangkala ketika kondisi ideal terbentuk, butiran silika, larutan yang kaya mengandung silika dan terus mengalir ke dalam bumi akibat pengaruh gravitasi bumi hingga membentuk lapisan demi lapisan silika. Larutan ini dipercayai memiliki tingkat ketebalan 1 cm dalam jangka waktu 5 juta tahun di kedalaman 40 meter di bawah tanah.
Setiap ladang tambang opal atau tempat terjadinya opal harus menyediakan tempat, ruang, atau pori-pori (jauh dalam tanah) untuk dapat membentuk lapisan-lapisan silika yang selanjutnya membentuk opal. Pada batuan vulkanis (hasil gunung api) silika ini mengisi rekahan atau lubang-lubang pada batuan endapan yang diakibatkan oleh pelapukan batuan.
Sebagian besar deposit (cadangan) opal tidaklah begitu berharga, dalam dunia batu mulia (gemstone), opal ini disebut ‘potch’ oleh para penambangnya, atau disebut ‘common opal’ oleh para gemologist. Silika opaline tidak hanya mengisi ruang-ruang (pori-pori) dalam tanah tetapi juga mengisi ruang antara batuan yang satu dengan yang lain sehingga membentuk matriks. Jadi, penamaan opal ternyata berdasarkan proses terbentuknya opal itu sendiri jauh di dalam tanah.
Variasi terbentuknya opal inilah yang membuat berbagai varian opal dan akan tergantung pada sejumlah faktor. Cuaca kering dan basah juga mempengaruhi terbawanya larutan silika ke dalam tanah hingga membentuk opal dalam jangka waktu yang sangat lama (jutaan tahun). Sedangkan silika itu sendiri dihasilkan baik dari aktivitas vulkanis atau karena pelapukan sedimen jaman ‘Cretaceous’ dan kedua proses alam ini dapat menghasilkan silika dan kaolin seperti yang terlihat di tambang-tambang opal Australia. Kondisi tertentu yang dapat memperlambat aliran air yang mengandung larutan silika sehingga menciptakan situasi tertentu dalam tanah dan membentuk varian opal lainnya.
Kondisi yang berhubungan dengan proses kimia masih diselidiki apakah mempengaruhi terbentuknya opal di dalam tanah, ada yang menduga butiran-butiran silika yang terbentuk kemungkinan dihasilkan oleh aktivitas mikroba.
Picture Credit : Crystals Minerals Gemstones Fossils Rocks
Sumber Artikel : https://www.facebook.com/IndonesianGemstones/posts/1545597442348953

Authorimage

Ditulis Oleh : ICA Stone
Pada : Rabu, 08 April 2015
Jam : 02.45
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 

Layanan Messenger

Buku Tamu